Beritainsonesianet-Angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten masih relatif tinggi. Ironisnya, banyak program penanggulangan yang direncanakan tetapi tidak maksimal dilaksanakan karena kekurangan anggaran dan terbatas sumber daya manusia bidang kesehatan yang kompetens, serta sejumlah kendala lainnya. Project HOPE sebagai salah lembaga kesehatan internasional yang melakukan program bantuan dan bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Serang sejak tahun 2013, dengan dukungan dana dari Johnson & Johnson melakukan sejumlah terobosan program Penyelamatan Ibu dan Bayi, dengan strategi memperkuat puskesmas PONED, dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, memfasilitasi pembentukan dan memperkuat tim kesehatan desa dan revitalisasi Posyandu.
Selama ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan PONED untuk dokter puskesmas, bidan, dan perawat sehingga mampu menangani kasus-kasus kegawatdaruratan ibu melahirkan dan bayi baru lahir, pelatihan peningkatan kompetensi bidan desa, pelatihan pelatih dan kader Posyandu, bantuan peralatan dan obat kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir, pendampingan dan supervisi dan evaluasi.
Untuk mendapatkan gambaran langsung kemajuan dan dampak program ini, Pimpinan Senior Project HOPE mengadakan kunjungan lapangan ke Kabupaten Serang dan mendengarkan langsung dari mitra kerjanya yaitu Pemerintah Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan, puskesmas, kader posyandu, dan masyarakat penerima manfaat program.
Dalam kunjungan ini, Delegasi Pimpinan Project HOPE dipimpin oleh Executive Vice President dengan melakukan audiensi dengan Bupati Serang yang diwakili oleh Sekda Pemkab Serang. Acara ini dilanjutkan dengan kunjungan ke puskesmas dan posyandu.
Sekda Pemda Kabupaten Serang H. Lalu Antarussalam Rais mengaku bersyukur adanya bantuan dari pihak luar terhadap bidang kesehatan ini. Apalagi jumlah angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Serang memang cukup tinggi. “Kita akui anggaran kita memang terbatas karena itu bantuan luar negeri ini sangat membantu sekali,” ujarnya paska pertemuan di aula Pemda Kabupaten Serang.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dr. Sri Nurhayati menambahkan jika bantuan di bidang kesehatan ini memang cukup signifikan dalam meningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan di sejumlah puskesmas yang dibantu. “Untuk enam puskesmas yang dibantu memang ada peningkatan terutama tim kesehatan desa, pendataan dan penangan kesehatanya lebih tertib,” ujarnya.
Vice Executif President Project Hope Linda Heitzman mengaku pihaknya merasa bahagia bisa bekerjasama dan memberikan bantuan ke Kabupaten Serang. Apalagi ia melihat adanya kemajuan di Kabupaten Serang setelah mereka memberikan bantuan program ke sejumlah puskesmas. Dan bahkan tahun 2017 nanti mereka kembali akan membantu 3 puskesmas. “We will come back in the next two years to see the impact and hope there will be ten health centers will undergo certification.”
Sementara Country Director Project Hope Indonesia dr Nasaruddin mengatakan bahwa kunjungan pengurus Project Hope pusat ini dilakukan untuk melihat langsung perkembangan program yang sudah berjalan dan rencananya pihaknya akan melanjutkan program lagi. “Tadinya kita sudah selesai melaksanakan program ini tapi ternyata kita akan melanjutkan kembali dengan memberikan bantuan ke 3 puskesmas lainnya di Kabupaten Serang,” ujarnya. Ketiga puskesmas yang akan dibantu ini yaitu Puskesmas Cikeusal, Petir, dan Ciruas.
Menurut dr Nasarudin, sebelumnya, pihaknya sudah melakukan program di 6 puskesmas secara bertahap. Keenam puskesmas Tunjung Teja, Tanara, Baros, Mancak, Kramatwatu, dan Pontang.
“Khusus Puskesmas Mancak dan Baros, kita bantu lagi karena ada program yang belum selesai,” kata dr Nasarudin.
Dalam kunjungan ini, selain Execituve Vice President Project Hope Linda Heitzman, juga hadir Vice President Development and Communications Franklin Guerrero, Senior Directir of Development Lynn Jennings, dan Regional Director se- Asia Country Director India Dr. Laxmikant Palo. (Henny/ Odeh)